lagi baca postingan tetanga ternyata ada yang menarik tentang sepak bola indonesia Dulu,
tim nasional PSSI sering kebanjiran tamu hebat. Mulai dari Dinamo
Moskow dengan Vladimir Bubukin-nya, Santos dengan Pele-nya, tim
nasional Uruguay, PSV Eindhoven atau Feyenoord. Dua klub Inggris
Stoke City dan Queen’s Park Rangers, Brno (Ceko), Kristiansand
(Norwegia), Ebsbjerg (Denmark) juga pernah datang.
Ketika
di bulan Juni 1983, Arsenal melawat ke Indonesia. Reputasi klub elite
London kala itu belum senyaring sekarang. Di Inggris saat itu adalah
eranya Liverpool, Nottingham Forest atau Aston Villa, yang salah satu
bintangnya kini menjadi pelatih nasional Indonesia.
Siapa
lagi kalau bukan Peter Withe. Gol tunggalnya ke gawang Bayern
Muenchen mengantarkan klub asal Birmingham meraih trofi Piala Champion
1981/82.
The
Gunners, datang dengan diperkuat kiper legendaris Pat Jennings, dua
pemain nasional Inggris Kenny Sansom, dan Graham Rix serta si legenda
hidup David O’Leary, datang ke negeri khatulistiwa dengan tujuan utama
berlibur ke Bali.
Mereka
menang 3-0 atas PSMS Plus di Medan, 5-0 atas PSSI Selection di
Senayan, namun yang terjadi kemudian, tepatnya pada 17 Juni 1983 saat
lawan juara Galatama, Niac Mitra di Surabaya, sungguh membelalakkan
mata. Arsenal kalah 0-2! Ini jauh lebih hebat dari Marzuki Nyak Mad cs.
saat menahan PSV dengan Eric Gerets dan Ruud Gullit-nya 3-3 di
Senayan.
Menurut
Kompas waktu itu, banyak yang mencibir kekalahan Arsenal sengaja
dibuat. Salah satunya lantaran mainnya jam 2 siang! Atau diusirnya Alan
Sunderland oleh wasit Ruslan Hatta. Publik Stadion 10 Nopember
menyebut dua pemain Singapura, kiper David Lee dan Fandi Ahmad,
sebagai pahlawan kota pahlawan.
Fandi,
yang usai membela Niac Mitra ditransfer ke Groningen, membuat gol di
menit 37, sebelum ditutup Joko Malis di menit 85. Jangan kan Persija
yang kalah dari Persebaya di partai pamungkas Liga Indonesia belum lama
ini, Inggris saja selalu menderita di Surabaya. November 1945,
komandan perang Brigjen Mallaby tewas terbunuh oleh para pejuang dalam
“Battle of Soerabaia”. Lalu Juni 1983 giliran Arsenal yang dibekap
Niac Mitra.
Kalau
begitu ada baiknya, PSSI menetapkan saja Stadion 10 Nopember sebagai
“Wembley-nya” tim nasional untuk partai internasional.
Data dan fakta :
Niac Mitra VS Arsenal (2:0)
tanggal : 16 Juni 1983
Stadion 10 November, Surabaya
pencetak gol: Fandi Ahmad 37, Joko Malis 85
Susunan Pemain:
Niac
Mitra : David Lee, Budi Aswin, Wayan Diana, Tommy Latuperissa, Yudi
Suryata, Rudy Kelces, Rae Bawa/Yusul Male, Joko Malis, Hamid
Asnan/Syamsul Arifin, Fandi Ahmad, Dullah Rahim/Yance Lilipaly
Arsenal
: Pat Jennings, Colin Hill/Stewart Robson, David O’Leary, Chris
Whyte/Lee Chapman, Kenny Samson, Brian Talbot, Alan Sunderland, Paul
Davis, Brian McDermott, Raphael Meade/Terry Lee, Graham Rix
Berikut foto-fotonya
sumber
Blog Archive
Follower
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment